Terbakarnya Baterai Mobil Listrik Gendis Warna Merah Putih - PRESS RELEASE Menteri BUMN :
Terbakarnya Baterai Mobil Listrik Gendis Warna Merah Putih.
Terbakarnya Baterai Mobil Listrik Gendis Warna Merah Putih.
Saya
minta persoalan terbakarnya baterai mobil listrik Gendhis warna Merah
Putih sabtu malam lalu itu dibuka sejelas-jelasnya agar jadi bahan
penelitian seluruh anak bangsa yang ingin bangkit. Ini bagian
pembelajaran untuk kesempurnaan sebuah karya besar anak bangsa sendiri
untuk mencapai cira-cita kemandirian bangsa. Tidak ada penemuan karya
besar yang tidak melewati lika-liku yang dalam. Pesawat pun tidak akan
bisa terbang hebat seperti sekarang dengan mulus. Berbagai kesalahan dan
kecelakaan terjadi pada tahap-tahap awalnya.
Kebakaran baterai Gendhis warna merah putih itu sebenarnya sangat
sepele. Bahkan berangkat dari niat baik seorang petugas kelas bawah yang
sangat peduli dan ingin membantu atasannya.
Malam itu empat mobil listrik ada di gudang bengkel di Jogja. Satu
mobil listri Selo dan tiga Gendhis (warna hijau, coklat dan merah
putih). Tiga mobil itu baru dibawa kembali ke gudang setelah ikut
pengujian di UGM. Yang merah putih tidak ikut diuji coba karena masih
dalam penyempurnaan. Walikota Jogja minta agar mobil listrik ditampilkan
lagi di Jogja. Tidak usah semua. Dua saja: Selo dan Gendhis yang warna
hijau.
Dengan niat baik agar mobil siap dipamerkan lagi besoknya, seorang petugas bengkel mengecharge semua mobil listrik. Selo dicharge. Dua Gendhis juga dicharge. Satu Gendhis lagi (warna merah putih) seharusnya tidak perlu dicharge, juga dia charge lagi. Padahal masih sangat penuh, belum pernah dipakai (tidak dibawa ke UGM hari itu).
Dengan niat baik agar mobil siap dipamerkan lagi besoknya, seorang petugas bengkel mengecharge semua mobil listrik. Selo dicharge. Dua Gendhis juga dicharge. Satu Gendhis lagi (warna merah putih) seharusnya tidak perlu dicharge, juga dia charge lagi. Padahal masih sangat penuh, belum pernah dipakai (tidak dibawa ke UGM hari itu).
Tapi petugas tersebut tidak tahu kalau listriknya masih penuh. Dia
charge dan dia tidak lihat level isinya. Itulah yang terbakar.
Mobil itu tidak termasuk yang dipamerkan karena memang masih dalam
penyempurnaan. Masih akan dipasang satu alat otomatis yang bisa stop
sendiri kalau baterainya sudah penuh. Selo dan dua Gendhis lainnya sudah
dipasangi alat otomatis itu sehingga tidak terjadi apa-apa.
Petugas tersebut tidak tahu mana yang sudah otomatis dan mana yang
belum. Memang bukan bidang dia. Tapi saya tidak akan menyalahkannya.
Inisiatif yang bagus dari petugas tersebut tidak boleh dimatikan. Ini
saya anggap bagian pahit yang harus dilalui.
Apalagi petugas itu juga sangat bertanggungjawab. Melihat ada asap,
dia dorong mobil itu ke luar gudang. Didorong ke lapangan rumput di
sebelah gudang. Lalu dia hubungi pemadam kebakaran. Dia hubungi polisi.
Atasan-atasan dia tidak ada yang di tempat karena memang sudah jam 9
malam lebih.
Karena lokasi baterai berada di bawah, petugas itu dibantu warga
sekitar menggulingkan mobil tersebut. Agar bisa mematikan api di bagian
bawah. Seorang warga sempat terisap asap sehingga sesak dadanya tapi
tidak sampai fatal.
Akhirnya api berhasil dipadamkan. Interior mobil tidak ikut terkabar.
Bodi mobil juga tidak terbakar. Bahkan hanya satu blok baterai yang
terbakar. Baterai-baterai di blok lainnya utuh dan tidak rusak.
Satu pelajaran lagi untuk mobil listrik. Kali ini pelajarannya tidak sebesar waktu Tucuxi dulu.
0 komentar:
Post a Comment